Hubungan Konsumsi Makanan, Status Kekurangan Energi Kronis dan Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri Kalisat, Jember

Authors

  • Nur Munzila Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Sulis tiyani Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.19184/pk.v13i2.52052

Keywords:

anemia, chronic energy deficiency, food consumption

Abstract

This study aims to determine the association between food consumption, chronic energy deficiency status, and anemia in teenage girls. This was an observational analytics study with a cross-sectional approach. The population was 342 female high school students in grades 10 and 11 of Kalisat State High School. As many as 81 respondents were determined using a proportionate random sampling technique. The food consumption data include consumption of energy, protein, iron, and vitamin C. Data were analyzed using either the Chi-Square test or the Fisher-Exact test. The association analysis between anemia and the chronic energy deficiency, energy consumption, protein consumption, zinc consumption, and vitamin C consumption was 1.000, 0.868, 0.855, 0.675, and 0,420, respectively. And the association between the chronic energy deficiency and energy consumption, protein consumption, zinc consumption, and vitamin C consumption was 0.064, 0.011, 0205, and 0.096, respectively. In conclusion, there is no association between chronic energy deficiency, food (energy, protein, iron, vitamin C) consumption, and anemia, and no association between chronic energy deficiency and energy, iron, and vitamin C consumption. The only factor associated with the chronic energy deficiency in teenage girls of Kalisat State High School is protein consumption.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Kemenkes RI, Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Kementerian Kesehatan RI, 2018.

[2] Kaimudin NI, Lestari H, Afa JR, Skrining dan determina kejadian anemia pada remaja putri sma negeri 3 kendari tahun 2017, J. Ilm. Mhs. Kesehat. Masy., 2017;2(6): 1–10.

[3] Monika H, Djogo A, Betan Y, Letor YM, Prevalensi Anemia Remaja Putri Selama Masa Pandemi Covid -19 Di Kota Kupang, J. Ilm. Obs. J. Ilm. Ilmu Kebidanan Kandung, 2021;13(4): 86–92.

[4] Dinas Kesehatan, Laporan Kegiatan Kesehatan Anak. Jember: Dinas Kesehatan Kabupaten Jember., 2020.

[5] Iftitah O, Hanum SMF, Incidence of Anemia Reviewed From Daily Diet in Adolescents in Waru Village, Acad. Open, 2022;6: 1–10. doi: 10.21070/acopen.6.2022.1692.

[6] KemenkesRI, Angka Kecukupan Gizi Masyarakat Indonesia. Permenkes No 28 tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI., 2019.

[7] Mutmainnah S. Patimah, Septiyanti, Hubungan Kurang Energi Kronik (Kek) Dan Wasting Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Kabupaten Majene, J. Fak. Kesehat. Masy. UMI, 2021; 1(1): 107–115.

[8] Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I, Penilaian Status Gizi. Edisi Edisi Revi. Jakarta: EGC., 2012.

[9] Hanafi S, Hafid W, Hubungan Aktivitas Fisik dan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja,” Kampurui J. Kesehat. Masy. (The J. Public Heal. 2019;1(1): 6-10. doi: 10.55340/kjkm.v1i1.49.

[10] Muhayari A, Ratnawati D, “Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Anemia,” J. Ilm. Farm, 2015;4(4): 563–570.

[11] Simbolon D, Batbual B, Ratu LID, Pembinaan Perilaku Remaja Putri Dalam Perencanaan Keluarga Dan Pencegahan Anemia Melalui Pemberdayaan Peer Group Sebagai Upaya Pencegahan Stunting,” Media Karya Kesehat., 2022;5(2): 162–175, doi: 10.24198/mkk.v5i2.36716.

[12] Muslima LAN, “Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Pemberian Pendidikan Tentang Pubertas Pada Remaja Putri,” J. Promot. Prev. 2023; 6(4): 626–630.

[13] Handayani WP, Novayelinda R, Jumaini, Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri, J. Online Mhs., 2019;2(1): 742–749.

[14] Permatasari T, Sandy YD,. Pratiwi C, Damanik KY, Rukmana E, Silitonga AI, Kebiasan Sarapan, Asupan Zat Gizi Makro dan Status Gizi pada Remaja di Kota Medan, J. Pendidik. dan Konseling,2022;4(6): 1707–1715.

[15] Rahayu A, Yulidasari F, Octaviana P, Andini, Anggraini L, Metode Orkes-Ku (Raport Kesehatanku) Dalam Mengidentifikasi Potensi Kejadian Anemia Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Mine, 2019.

[16] Atik NS, Susilowati E, Kristinawati, Gambaran Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMK Wilayah Dataran Tinggi, J. Indones. Kebidanan, 2022;6(2): 61–68. Available: http://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/ijb/article/view/1731/1033

[17] Solicha CA, Muniroh L, Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C dan Pola Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMAN 1 Manyar Gresik, Media Gizi Indones., 2019; 14(2): 147–152. doi: 10.20473/mgi.v14i2.147-153.

[18] Adiyani K, Heriyani F, Rosida L, Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA PGRI 4 Banjarmasin, Homeostasis, 2020;1: 1–7. [Online]. Available: http://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/hms/article/view/459

[19] Purba RB, Rumagit FA, Laoh JM, Sineke ME, Asupan Zat Gizi dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Siswa Putri di SMA N 1 Belang, Pros. Semnas, 2022;1(2): 430–440.

[20] Telisa I, Eliza E, Asupan zat gizi makro, asupan zat besi, kadar haemoglobin dan risiko kurang energi kronis pada remaja putri, AcTion Aceh Nutr. J.,2020;5(1): 80. doi: 10.30867/action.v5i1.241.

[21] Yunita FA, S. Parwatiningsih A, Hardiningsih AEN, Yuneta MND. Kartikasari, Ropitasari, Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia di SMP 18 Surakarta,” J. Ilm. Kesehat. dan Apl., 2020;8(1).

[22] Putri TF, Fauzia FR, Hubungan Konsumsi Sumber Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Smp Dan Sma Di Wilayah Bantul, J. Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2022;13(2): 400–411. doi: 10.26751/jikk.v13i2.1540.

[23] Azizah DI, Asupan Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin C pada Remaja Putri di Daerah Jatinangor,” J. Kesehat. Vokasional, 2020;4(4): 169, doi: 10.22146/jkesvo.46425.

[24] Ilahi K, Susyani S, Terati T, Pemberian Jus Kurlapa Dalam Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Yang Anemia Di Ma Al-Mu’Aawanahogan Ilir, JPP (Jurnal Kesehat. Poltekkes Palembang), 2019;14(1): 13–17. doi: 10.36086/jpp.v14i1.283.

[25] Basuki S, Ilmu Gizi Untuk Atlet, Pelatih dan Praktisi Olahraga. Banjamasin: Universitas Lambung Mangkurat., 2014.

[26] Hernida NI, Murlida E, Rozali ZF, Studi Literatur: Efektivitas Penambahan Zat Besi (Fe) sebagai Fortifikan pada Beras untuk Mengatasi Anemia (Literatur Review: Effectiveness of Additional of Iron (Fe) as Fortifican in Rice to Treat Anemia), JFP J. Ilm. Mhs. Pertan., 2023;8(3).[Online]. Available: www.jim.unsyiah.ac.id/JFP

[27] Arima LAT, Murbawani EA, Wijayanti HS, Hubungan Asupan Zat Besi Heme, Zat Besi Non-Heme Dan Fase Menstruasi Dengan Serum Feritin Remaja Putri, J. Nutr. Coll., 2019;8(2): 87 doi: 10.14710/jnc.v8i2.23819.

[28] Wahyudiati D, Biokimia. Mataram: LEPPIM, 2018.

[29] Pinasti L, Nugraheni Z, Wiboworini B, Potensi tempe sebagai pangan fungsional dalam meningkatkan kadar hemoglobin remaja penderita anemia, AcTion Aceh Nutr. J., 2020;5(1): 19, doi: 10.30867/action.v5i1.192.

[30] Ibrahim, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Langkai Kota Batam, Zo. Kebidanan, 2020;10(3): 7–13.

[31] Sari R, Septiasari Y, Fitriyana F, Saputri N, Pengaruh Konsumsi Telur Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri yang Mengalami Anemia, J. Wacana Kesehat., 2021;5(2): 574–580.

[32] Yoni A, Buku Ajar Dasar Pengetahuan Bahan Pangan. Jakarta: Universitas Trilogi, 2018.

[33] Safitri MD, et al., Literature Review: Penanganan Non Farmakologi dengan Buah dan Sayur untuk Anemia pada Ibu Hamil, Semin. Nas. Kebidanan, 2021;1: 223–241.

[34] Muthoharoh A, Khuzaiyah S, Rahmatullah S, Wirasti W, Putri MAB, Jenis Buah Yang Disukai Remaja Untuk Mencegah Anemia Di Pelayanan Remaja Sehat, Parapemikir J. Ilm. Farm., 2023;12(1): 55, doi: 10.30591/pjif.v12i1.4667.

[35] Nursilaputri HP, Subiastutik E, Setyarini DI, Literature Review Konsumsi Teh Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja, J. Ilm. Keperawatan (Scientific J. Nursing), 2022;8(2): 283–290. doi: 10.33023/jikep.v8i2.1033.

[36] Fitriana F, Pramardika DD, Evaluasi Program Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri, Media Publ. Promosi Kesehat. Indones., 2019;2(3): 200–207. doi: 10.56338/mppki.v2i3.807.

[37] Khayatunnisa T, Hubungan antara Kurang Energi Kronis (KEK) dengan Kejadian Anemia, Penyakit Infeksi, dan Daya Konsentrasi pada Remaja Putri, J. Gizi Dan Pangan Soedirman, 2021;5(1): 46–52. doi: 10.20884/1.jgipas.2021.5.1.3263.

[38] Suarjana I, Kurang Energi Kronik (KEK) Remaja Putri Pelajar SMU/SMK dI Kabupaten Karangasem Propinsi Bali, J. Sehat Mandiri, 2020;15(1): 41–51. doi: 10.33761/jsm.v15i1.106.

[39] Angesti AN, Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Zat Besi dengan Status (LILA) pada Remaja Putri, Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan, 2021;9(1), 16–22.

Downloads

Published

2025-07-31